ok postingan kali saya akan berbagi pengetahuan tentang perbedaan Perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi . show jangan lama lama langsung aja ini makalah nya :D
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-NYA, Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sederhana ini dengan judul “Perbedaan Al-Qur’an, Hadis Qudsi dan Hadits Nabawi’’.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran “Ulumul Qur’an”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga Allah meridhai segala usaha kita.Amiiiin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB 2 PEMBAHASAN
1.Pengertian Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabi
A. Al-Qur’an
B. Hadits Qudsi
C .Hadits Nabawi
2.Perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Al-quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw dengan jalan muttawatir yang bernilai ibadah bagi yang membacanya.
Sudah jelas al-quran merupakan Firman allah yang benar dan tidak diragukan akan kebenaranya dari mulai redaksinya, kandungan isinya, dan cara penyampaianya disamping itu al-qur’an juga sebagai mukzijat yang memiliki keutamaan luar biasa diantaranya sebagai dasar hukum bagi umat manusia.
Al-quran sebagai dasar hukum yang utama sudah jelas menjungjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam nilai sosial atau dalam bergaul sehari-hari al-quran sudah mengatur bagaimana etika bergaul dengan sesama agar tidak saling menyakiti dan saling menghargai guna menciptakan kehidupan yang tenang dan tentram. Namun, dibalik semua itu kadang banyak orang yang belum bisa membedakan antara Al-Qur’an dengan Hadist Qudsi dan Hadits Nabawi. Oleh karena itu penulis akan memaparkan perbedaan antara Al-Qur’an, Hadits Qudsi Dan Hadits Nabawi dalam makalah ini.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi ?
2. Apa perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi ?
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi.
2. Mengetahui Perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi
A. Al-Qur’an
Secara etimologi Al’Qur’an berasal dari kata bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja Qara’a, Yaqrau, Qur’anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang ulang. Sedangkan menurut terminology Al-Qur’an diartikan sebagai Kala Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT dengan perantara malaikat jibril dan membaca Al-Qur’an bernilai ibadah. Dan menurut Sofyan Sauri (2006:35) menyebutkan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Lalu menurut para ahli/ulama yaitu:
A. Menurut Abdul Kholaf, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang bacaannnya dianggap sebagai ibadah.
B. Menurut Mnna Al-Qattan, Al-Qur’an adalah kalam allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang bacaannya dianggap sebagai ibadah’
C. Menurut Imam Al-Maraghi, Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, diturunkan secara berangsur angsur menjadi mukjizat kerasulannya dan menjadi ibadah bagi yang membacanya dan menjadi petunjuk bagi manusia.
Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah kalam allah swt yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada NabiMuhammad SAW melalui malaikat jibril, ditulis dalam ,ushaf serta disampaikan dengan jalan mutawatir dan membacanya merupakan ibadah mulai dari awal surat sampai akhir surat.
B. Hadits Qudsi
Secara etimologi kata qudsi dinisbatkan kepada kata quds (kesucuian) karena kata quds itu sendiri menunjukan kebersihan dan kesucian. Maka kata taqdis berarti mensucikan Allah. Taqdis sama seperti tathir dan taqqaddasa sam dengan tathara yang berarti sucu dan bersih. Sedangkan menurut terminology hadits qudsi adalah hadits yang oleh Nabi Muhammad SAW disandarkan kepada Allah SWT. Maksudnya, Nabi Meriwayatkannya dalam posisi bahwa yang disampaikannya adaah kalam Allah. Jadi nabi itu meriwayatkan kalam Allah, tetapi redaksi lafadznya dari nabi sendiri.
C. Hadits Nabawi
Secara etimologi hadits memiliki makna sebagai berikut;
a.جديد yaitu yang baru
b.قريب yaitu yang dekat
c.خبر yaitu berita
Dari ke-3 makna tersebut yang lebih tepat adalah hadist yang diartikan berita atau informasi. Sedangkan menurut terminology, Hadits Nabawi adalah segala perbuatan, perkataan, taqrir atau yang lainnya (Sifat, keadaan hal ikhwal, cita cita, sejarah, prihidup, akhlak, silsilah baik sesudah diangkat maupun belaum.
2.Perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi
Ada beberapa perbedaan secara umum antara keduanya yaitu:
Al-Qur’an
|
Hadits Qudsi
|
Hadits Nabawi
|
Makna & lapad dari allah
|
Makana dari alloh dan lapadnya dari nabi
|
Makna dari pemahaman nabi terhadap firman alloh ,kata & lapadnya dari nabi sendiri
|
Dinisbatkan hanya kepada allah
|
Diriwayakan dengan disandarkan kepada alloh
|
Dinisbatkan kepda rasullulloh
|
Dinukil secara mutawatir seluruhnya (kebenaran mutlaq)
|
Khobar ahad(ada kalanaya sahih ,hasan,& ahad
|
Khobar ahad (ada katanya shohih ,hasan,&dhaif)
|
Membacanya merupakan ibadah
|
Membacanaya tidak menjadi ibadah
|
Membacanya tidak menjadi ibadah
|
Boleh dibaca ketika sholat
|
Tidak boleh dibaca ketika sholat
|
Tidak boleh dibaca ketika sholat
|
Menyentuhnya harus dalam keadan suci
|
Menyentuhnya tidak harus dalam keadaan suci
|
Menyentuhnya tidak harus dalam keadan suci
|
Menjadi mukjijat
|
Bukan mukjija
|
Bukan mukjijat
|
Hadits Qudsi atau Nabawi bisa menjadi ibadah dalam membacanya jika diniatkan untuk ibadah tetapi jika niatnya tidak untuk ibadah maka tidak akan menjadi ibadah.
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa al-quran berbeda dengan hadis qudsi dan hadis nabawi baik dari segi lapad, makna penurunan dan lain lain..
B.Saran
Setelah kita mempelajari tentang apa itu al-qur’an, al-hadits dan hadis qudsi maka penulis menyarankan agar kita semua lebih teliti dalam membedakannya ketika kita menyampaikannya.
No comments:
Post a Comment